Banyak yang kami saling pelajari selama perjalanan pernikahan kami. Mulai terus mengenal pribadi masing-masing lebih dalam sampai berdiskusi macam-macam hal.
Tapi dari sekian banyak "nasehat" suami, ada satu yang istimewa yang menurut saya sangat dalam maknanya dan membuat saya memandang dan menjalani hidup dengan lebih rileks..
Diskusi ini berawal dari banyaknya hadiah dan bantuan yang kami terima saat kami mulai mengontrak rumah.
Mulai dari kebutuhan pindahan, barang-barang ataupun tenaga dan perhatian. Sampai bingung rasanya harus bagaimana berucap terimakasih. Saya lalu bertanya pada suami, "mas, kalo seseorang banyak membantu kita, gimana ya cara mengucapkan terimakasih? kok sepertinya ga akan cukup berapapun ucapan terima kasih yang kita sampaikan" Suami hanya menjawab "ndak usah berlebihan, cukup bilang terima kasih, kemudian syukur Alhamdulillah yang banyak".
Mulai dari kebutuhan pindahan, barang-barang ataupun tenaga dan perhatian. Sampai bingung rasanya harus bagaimana berucap terimakasih. Saya lalu bertanya pada suami, "mas, kalo seseorang banyak membantu kita, gimana ya cara mengucapkan terimakasih? kok sepertinya ga akan cukup berapapun ucapan terima kasih yang kita sampaikan" Suami hanya menjawab "ndak usah berlebihan, cukup bilang terima kasih, kemudian syukur Alhamdulillah yang banyak".
Jawaban suami sempat membuat terkejut, beda sama sekali dengan yang saya pikirkan. "Kenapa begitu?" lanjut saya. "Yaa banyak alasannya, pertama karena itu adalah rejeki dari Allah tapi melalui beliau, kedua kalo kita terlalu banyak berterima kasih maka bisa secara tidak sadar membuat orang tersebut merasa sangat berbudi pada kita, takutnya kita menyebabkan keikhlasannya menurun.
Yang juga tak kalah penting, pemikiran seperti ini akan berlaku seperti boomerang, insyaAllah saat kita membantu orang lain, maka keikhlasan kita akan semakain kuat, karena kita hanya merasa sebagai jalan dari Allah untuk membantu, bukan karena kita mereka terbantu. Efek yang lebih besar lagi, saat kita kesusahan maka kita akan terbiasa memohon bantuan hanya kepada Sang Maha Penyayang dan Pemurah bukan pada manusia. Kita tak akan mudah kecewa jika orang-orang terdekat kita belum bisa membantu. Bukankah pertolongan Allah itu tidak terduga dari arah mana datangnya?
Ini adalah sekedar sharing dari apa yang saya alami. Dengan kami membagi ini, bukan berarti kami telah menguasainya, tapi kami selalu berusaha untuk pelan-pelann mengamalkannya.
CMIW yaaa... ^.^
pas nasehatin pas lg dimana tuh ? malem jum'atan kah? kwakakak
nasehat yg bagus, i like it
hehe... gak lah, pas malam jum'at ga sempet "ber-wejangan" ria... wkikikiki... *blush*
Smoga kita bisa terus saling mengingatkan dan istiqomah ya.. amiin