pertanyaan ini juga bukan hal yang mudah dijawab klo kita tidak terbiasa mengevaluasi diri. Evaluasi gampang.. hanya perlu satu modal saja, mau jujur pada diri sendiri. Begitu kita sudah mau jujur, akan terlihat kekurangan kita, dan itulah titik awal perbaikan diri.
Banyak orang merasa jujur itu kita perlukan untuk memperoleh kepercayaan orang lain. kalo saya lebih suka bahwa jujur itu adalah komunikasi kita dengan nurani kita. melegakan kalo dilakukan, juga dapat meningkatkan kepekaan. jika orientasinya untuk orang lain, maka akan terasa lebih berat, lebih tertuntut dan lama2 bisa jadi akan semakin jauh dari kejujuran itu, karena terlalu berupaya menjaga "image". menurut saya mendapat kepercayaan dari orang lain itu adalah bonus atau efek sampingnya, menyenangkan jika mendapatkannya tapi bukan tujuan utama.
Setelah kita dapat melihat kekurangan kita, langkah selanjutnya adalah menurunkan ego agar memulai perbaikan (saya lebih suka menggunakan kata "pengembangan") diri. Turunkan ego agar selalu bisa belajar dari orang yang banyak ilmunya, yang telah berpengalaman dan yang telah berhasil memimpin dirinya sendiri. serap dan serap semua ilmu, tapi jangan lupa penerapan... pelan- pelan, satu-satu tapi kotinyu. lama2 akan menjadi kebiasaan dan kebiasan itu pembentuk karakter.
yuk kembangin diri bareng-bareng.. :D
NB : my first project is "listening more and more"
0 comments: